Kamis, 17 September 2015

Hukum Truk Sampah



Seperti biasa, setelah jalan-jalan blog tetangga, pasti saya dapat pencerahan
Tetang mood atau perasaan...
menjaga mood itu perlu belajar,
Seberapa sering Anda membiarkan orang lain mengubah mood Anda?
Apakah Anda membiarkan tukang becak sembrono memakai jalan hingga membuat jalanan macet...
tentang pelayan yang mahal senyum,
angkot yang tiba-tiba berhenti ngangkut dan menurunkan penumpang...
--- menghancurkan hatimu?

Namun, CIRI KHAS dari orang yang sukses adalah seberapa cepat dia dapat kembali dia berfokus pada apa yang penting.



Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan pelajran ini...
tentu saja bukan  pengalaman pribadi, pembelajaran ini saya dapatkan dengan membaca,

Berikut ini ceritanya, (✿◠‿◠) :

Renungan untuk Kebiasaan Buruk

 
 
sama seperti pohon-pohon itu
Kebiasaan yang belum berakar dalam seperti pohon yang masih sangat kecil,
dapat dicabut dengan sangat mudah
Kebiasaan yang akarnya mulai mendalam seperti pohon yang sudah agak besar;
untuk mencabutnya diperlukan usaha dan tenaga yang kuat.
 
Pada suatu hari seorang tua yang bijaksana berjalan melalui hutan bersama seorang muda yang terkenal tidak bertanggung jawab dan kepala batu. Orang tua itu menghentikan langkahnya, lalu menunjuk sebuah pohon yang masih kecil. "Cabutlah pohon itu," katanya. Segara pemuda itu membungkuk, dan hanya dengan dua jari saja ia dengan mudah dapat mencabut pohon itu.

Setelah berjalan lebih jauh lagi, orang tua itu berhenti di depan sebuah pohon yang agak besar. "Coba cabut pohon ini," katanya. Sekali lagi pemuda itu menuruti perimtahnya, namun kali ini dia menggunakan kedua tangannya dan dengan sekuat tenaga mencabut akar pohon itu.

Akhirnya, mereka berhenti lagi di depan sebuah pohon yang sangat besar. "Sekarang, cabutlah pohon ini!" perintahnya lagi.

Rabu, 16 September 2015

DRAMATURGI

 SEJARAH

1945:Tahun dimana, Kenneth Duva Burke (May 5, 1897 – November 19, 1993) seorang teoritis literatur Amerika dan filosof memperkenalkan konsep dramatisme sebagai metode untuk memahami fungsi sosial dari bahasa dan drama sebagai pentas simbolik kata dan kehidupan sosial. Tujuan Dramatisme adalah memberikan penjelasan logis untuk memahami motif tindakan manusia, atau kenapa manusia melakukan apa yang mereka lakukan (Fox, 2002).Dramatisme memperlihatkan bahasa sebagai model tindakan simbolik ketimbang model pengetahuan (Burke, 1978). Pandangan Burke adalah bahwa hidup bukan seperti drama, tapi hidup itu sendiri adalah drama.  1959: The Presentation of Self in Everyday Life Tertarik dengan teori dramatisme Burke, Erving Goffman (11 Juni 1922 – 19 November 1982), seorang sosiolog interaksionis dan penulis, memperdalam kajian dramatisme tersebut dan menyempurnakannya dalam bukunya yang kemudian terkenal sebagai salah satu sumbangan terbesar bagi teori ilmu sosial The Presentation of Self in Everyday Life. Dalam buku ini Goffman yang mendalami fenomena interaksi simbolik mengemukakan kajian mendalam mengenai konsep Dramaturgi.

Selasa, 15 September 2015

Bersabarlah dalam doa



 Salah jika kamu berpikir aku pergi, karna tidak menyukaimu. | Karna aku benar - benar menyukaimu aku memilih untuk mundur.

Salah jika kamu berpikir aku mundur, karna tidak serius denganmu. | Karna aku benar - benar serius ingin bersamamu, aku memilih mendoakanmu selagi aku belum mampu menjadi pasangan halalmu.

Minggu, 13 September 2015

Belajar Peka, (lewat kisah Lukmanul Hakim)

Kalian pernah dengar kata 'peka'?
...
kata yang ambigu banget menurut saya (。◕‿◕。), kata yang menurut saya penuh dengan pengharapan untuk dimengerti, dipahami, atau apapun itu yang berdasar pada emosi (perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu, reaksi terhadap seseorang atau kejadian, dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. /wikipedia/Emosi)....
'Peka', suatu kata yang bisa membuat saya merasa bersalah hingga tidak bisa berpikir sehat karena merasa bersalah...,
apalagi jika kita tidak mengetahui permasalahan awal, permasalahan yang membuat kita harus ber'peka' pada orang lain, ~> apa perlu kita jadi wartawan? tanya kesana-kemari? mencari jawaban dari permasalahan mereka, hanya untuk memahami permasalahan mereka? hingga kita bisa berpeka?,,, (ு८ு)

Kamis, 10 September 2015

ORANG BAIK...


  • MENGAPA ORANG BAIK SERING TERSAKITI?
    Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain.
    Dalam ruang kebahagiaannya, ia tak menyediakan untuk dirinya sendiri, kecuali hanya sedikit.