Rabu, 16 Januari 2013

Aisyah, yang cerdas yang dicintai


Aisyah yang Cerdas yang Dicintai
Ahmad Ibnu Salim Baduwilan

Siapa yang tak mengenal Ibunda Aisyah ¬) ?
Beliau adalah istri Rasulullah, wanita cerdas, putri Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Sebenarnya  banyak yang kudapat dari buku ini, tentang keteladanan Rasulullah membina mahligai rumah tangga dengan gadis imut, cerdas nan cantik, tentang kedewasaan Aisyah menanggapi kenyataan  bahwa ia memiliki andil  besar dalam perjuangan Rasul, romantisme yang terjalin dari pernikahan ini, serta kisah-kisah unik yang menyertainya. Merasakan uniknya sebuah cinta yang easy-going...
tentang keteladanan Rasulullah ketika dijadikan teman untuk bermain, dijadikan kakak untuk menuntun, menjadi ayah ketika butuh perlindungan dan imam yang dekat, yang sangat bijak dan pengertian. (◡‿◡✿)

Selain Aisyah, Khadijah juga menjadi istri yang dikasihi Nabi, kita tidak bisa membanding-bandingkan keduanya, keduanya memiliki karakteristik yang   berbeda sebagaimana yang diutarakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
"Kepeloporan Khadijah dan pengaruhnya pada masa awal islam, serta dukungan dan konsistensinya dalam beragama tidak  bisa disamai dengan Aisyah maupun istri-istri Rasulullah yang lain. Sementara pengaruh Aisyah dimasa belakangan Islam dan andilnya dalam mengemban agama dan menyampaikannya kepada umat, serta pencapaian ilmunya tidak bisa disamai oleh Khadijah maupun istri-istri Nabi lainnya, inilah yang membedakan dengan yang lain"



Dari buku ini saya juga mendapatkan pelajaran tentang berumah tangga yang baik, sebagaimana yang Rasul contohkan ketika bersama dengan Ibunda Aisyah, berikut ini interaksi suami-istri ala Rasulullah dan Aisyah:

v Simpatik dan penuh kasih...."aku melihat Rasulullah berdiri didepan pintu kamarku sewaktu orang-orang Habasyah berlatih perang didalam masjid. Beliau menabiriku dengan jubah Beliau. (sehingga aku terjaga dari pandangan mereka) agar aku bisa leluasa menonton permainan mereka. Beliau rela berdiri sampai aku puas"...betapa perhatiannya Beliau memberi kesempatan menyenangkan Aisyah, menemani sekaligus menjaganya.
v Santun mendiamkan. Dalam kehidupan suami-istri, percekcokan pasti ada, baik karena faktor perbedaan pendapat maupun karena kesalahpahaman. Dikala Aisyah jengkel kepada Rasul, beliau berusaha untuk tidak menyebut nama Rasul. Menjaga lisannya agar tidak salah ucap. Sedangkan Rasul, menanggapi kemarahan Aisyah dengan nada manja, bercanda kemudian beliau menjelaskan bahwa maksud yang ingin diutarakan oleh sang istri sudah dipahami, dan Rasul akan memhapus biang masalahnya.
v Legawa
v Teman bermain yang easy-going, keduanya sering bermain bersama, bermain kejar-kejaran dll, manis banget, serasa awet muda kayaknya...
v Romantisme Rasul ketika meletakkan mulut beliau pada bekas gigitan Aisyah.
v Kecemburuan Aisyah kepada Rasulullah

Selain itu, masih banyak ilmu lain yang bisa diambil dari buku ini, kezuhudannya, ibadah, ketaatannya, partisipasinya dalam berjihad, serta kecerdasannya dalam menanggapi masalah.
Masih ingatkah kisah tentang Isu Perselingkuhan Aisyah dengan Shofwan Ibnu Al Mu'aththal As Sulami Adz Dzakwani? pastilab berat menanggung fitnah tersebut, tapi dengan sabar dalam menangani dan mengatasinya.
Bisa juga nih belajar trik dan tips Ibunda Aisyah  bila kita terlibat dalam suatu masalah, yaitu :
v Adanya sense of crisis akan suatu masalah dan terlibat disalamnya. maksutnya nih, "suatu masalah tidak akan berarti apa-apa bila seseorang atau orang yang memiliki kaitan dengan masalah merasa tidak memiliki masalah", sebenarnya ini gawat. Karena masalah akan membesar tanpa kita sadari. So, tetaplah sadar dalam bertindak dan jadilah pribadi yang respect...
v Tetap jaga konsistensi diri dan tidak droop ataupun panik. Kuasai diri agar tetap tenang, jaga keseimbangan jiwa, optimis dan lebih mendekatkan diri pada Allah.
v Memikirkan berbagai solusi permasalahan yang memungkinkan. Jangan terlalu larut dengan masalahnya, kita juga harus memikirkan bagaimana cara menyelesaikannya, bisa saja kita diam tetapi pikiran tetap jalan dan batin tetap berdoa.
v Menerapkan solusi yang tepat di antara solusi-solusi alternatif yang tersedia. Ibunda Aisyah juga menyarankan solusi alternatif nih..., dikala kita tidak berhasil melaksanakan penyelesaiannya, kita harus sudah ancang-ancang kesolusi yang lainnya..., berfikir kritis, dan terbuka.

Masih banyak lagi ilmunya, dan salah satu perkataan yang tak  terlupakan dari Ibunda Aisyah ialah,
"Jangan kau buat masyarakat jemu, dan jangan kau  buat mereka putus asa. Jika kau bicara dengan mereka, maka bicaralah sedikit-demi sedikit. Jangan buat mereka  bosan dengan panjangnya pembicaraanmu dan pengulang-ulangannya; dan jangan buat mereka putus asa dengan memupus harapan mereka akan rahmat Allah dan terlalu menakut-nakuti mereka tanpa membuka pintu harap dan asa bagi mereka"....
((˘˘) ungkapan sangat yang kusuka...

Kurang bijak kalau saya membuat anda jemu dengan penjelasan yang panjang lebar, saya persilahkan untuk memahaminya lebih lanjut...
Okeee dech, bukunya banyak dipasaran...
(づ。◕‿‿◕) selamat membaca....
Saya pamit dulu, apabila ada kata kata yang keliru ataupun susah dimengerti atau bahkan salah, tinggalkan pesan ya?

Kasihanilah saya yang sedang belajar ini, masukan dan kritikannya pasti saya renungkan (✿◠‿◠)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

anda sopan, saya segan (✿◠‿◠)