Aisyah
yang Cerdas yang Dicintai,
Ahmad
Ibnu Salim Baduwilan
Siapa yang tak mengenal Ibunda Aisyah ◤(¬‿¬)◥ ?
Beliau
adalah istri Rasulullah, wanita cerdas, putri Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Sebenarnya banyak yang kudapat dari buku ini, tentang
keteladanan Rasulullah membina mahligai rumah tangga dengan gadis imut, cerdas
nan cantik, tentang kedewasaan Aisyah menanggapi kenyataan bahwa ia memiliki andil besar dalam perjuangan Rasul, romantisme yang
terjalin dari pernikahan ini, serta kisah-kisah unik yang menyertainya.
Merasakan uniknya sebuah cinta yang easy-going...
tentang
keteladanan Rasulullah ketika dijadikan teman untuk bermain, dijadikan kakak
untuk menuntun, menjadi ayah ketika butuh perlindungan dan imam yang dekat,
yang sangat bijak dan pengertian. (◡‿◡✿)
Selain
Aisyah, Khadijah juga menjadi istri yang dikasihi Nabi, kita tidak bisa
membanding-bandingkan keduanya, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda sebagaimana yang diutarakan oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
"Kepeloporan
Khadijah dan pengaruhnya pada masa awal islam, serta dukungan dan
konsistensinya dalam beragama tidak bisa
disamai dengan Aisyah maupun istri-istri Rasulullah yang lain. Sementara
pengaruh Aisyah dimasa belakangan Islam dan andilnya dalam mengemban agama dan menyampaikannya kepada umat, serta pencapaian ilmunya tidak bisa disamai oleh Khadijah maupun istri-istri Nabi lainnya, inilah yang membedakan dengan yang lain"
Dari
buku ini saya juga mendapatkan pelajaran tentang berumah tangga yang baik,
sebagaimana yang Rasul contohkan ketika bersama dengan Ibunda Aisyah, berikut
ini interaksi suami-istri ala Rasulullah dan Aisyah:
v Simpatik dan penuh kasih...."aku melihat Rasulullah berdiri
didepan pintu kamarku sewaktu orang-orang Habasyah berlatih perang didalam
masjid. Beliau menabiriku dengan jubah Beliau. (sehingga aku terjaga dari
pandangan mereka) agar aku bisa leluasa menonton permainan mereka. Beliau rela
berdiri sampai aku puas"...betapa perhatiannya Beliau memberi kesempatan menyenangkan
Aisyah, menemani sekaligus menjaganya.
v Santun mendiamkan. Dalam kehidupan suami-istri, percekcokan pasti
ada, baik karena faktor perbedaan pendapat maupun karena kesalahpahaman. Dikala
Aisyah jengkel kepada Rasul, beliau berusaha untuk tidak menyebut nama Rasul.
Menjaga lisannya agar tidak salah ucap. Sedangkan Rasul, menanggapi kemarahan
Aisyah dengan nada manja, bercanda kemudian beliau menjelaskan bahwa maksud
yang ingin diutarakan oleh sang istri sudah dipahami, dan Rasul akan memhapus
biang masalahnya.
v Legawa
v Teman bermain yang easy-going, keduanya sering bermain bersama,
bermain kejar-kejaran dll, manis banget, serasa awet muda kayaknya...
v Romantisme Rasul ketika meletakkan mulut beliau pada bekas gigitan
Aisyah.
v Kecemburuan Aisyah kepada Rasulullah
Selain
itu, masih banyak ilmu lain yang bisa diambil dari buku ini, kezuhudannya,
ibadah, ketaatannya, partisipasinya dalam berjihad, serta kecerdasannya dalam
menanggapi masalah.
Masih
ingatkah kisah tentang Isu Perselingkuhan Aisyah dengan Shofwan Ibnu Al
Mu'aththal As Sulami Adz Dzakwani? pastilab berat menanggung fitnah tersebut,
tapi dengan sabar dalam menangani dan mengatasinya.
Bisa
juga nih belajar trik
dan tips Ibunda Aisyah bila kita
terlibat dalam suatu masalah,
yaitu :
v Adanya sense of crisis akan suatu masalah dan
terlibat disalamnya. maksutnya nih, "suatu masalah tidak akan berarti
apa-apa bila seseorang atau orang yang memiliki kaitan dengan masalah merasa
tidak memiliki masalah", sebenarnya ini gawat. Karena masalah akan
membesar tanpa kita sadari. So, tetaplah sadar dalam bertindak dan jadilah
pribadi yang respect...
v Tetap jaga konsistensi diri dan tidak droop ataupun panik. Kuasai
diri agar tetap tenang, jaga keseimbangan jiwa, optimis dan lebih mendekatkan
diri pada Allah.
v Memikirkan berbagai solusi permasalahan yang memungkinkan. Jangan
terlalu larut dengan masalahnya, kita juga harus memikirkan bagaimana cara
menyelesaikannya, bisa saja kita diam tetapi pikiran tetap jalan dan batin tetap
berdoa.
v Menerapkan solusi yang tepat di antara solusi-solusi alternatif
yang tersedia. Ibunda Aisyah juga menyarankan solusi alternatif nih..., dikala
kita tidak berhasil melaksanakan penyelesaiannya, kita harus sudah
ancang-ancang kesolusi yang lainnya..., berfikir kritis, dan terbuka.
Masih
banyak lagi ilmunya, dan salah satu perkataan yang tak terlupakan dari Ibunda Aisyah ialah,
"Jangan kau
buat masyarakat jemu, dan jangan kau
buat mereka putus asa. Jika kau bicara dengan mereka, maka bicaralah
sedikit-demi sedikit. Jangan buat mereka
bosan dengan panjangnya pembicaraanmu dan pengulang-ulangannya; dan
jangan buat mereka putus asa dengan memupus harapan mereka akan rahmat Allah
dan terlalu menakut-nakuti mereka tanpa membuka pintu harap dan asa bagi
mereka"....
((▰˘◡˘▰) ungkapan
sangat yang kusuka...
Kurang
bijak kalau saya membuat anda jemu dengan penjelasan yang panjang lebar, saya
persilahkan untuk memahaminya lebih lanjut...
Okeee
dech, bukunya banyak dipasaran...
(づ。◕‿‿◕。)づ selamat
membaca....
Saya
pamit dulu, apabila ada kata kata yang keliru ataupun susah dimengerti atau
bahkan salah, tinggalkan pesan ya?
Kasihanilah
saya yang sedang belajar ini, masukan dan kritikannya pasti saya renungkan (✿◠‿◠)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
anda sopan, saya segan (✿◠‿◠)