TAHUN BARU HIJRIYAH
Kini telah
tampak hilal Muharam,
menyisakan kenangan masa silam.
Telah memasuki gerbang kehidupan baru,
baik atau buruk pun belum tentu.
menyisakan kenangan masa silam.
Telah memasuki gerbang kehidupan baru,
baik atau buruk pun belum tentu.
Kehidupan
silam hanya bisa dikenang,
sisa hidup pun kian berkurang.
Tantangan hidup kian menjulang,
perjalanan hidup tak selalu senang.
sisa hidup pun kian berkurang.
Tantangan hidup kian menjulang,
perjalanan hidup tak selalu senang.
Doa dan
nasihat terus mengalun,
menguntai makna yang penuh harap.
Jalani hidup dengan semangat
menguntai makna yang penuh harap.
Jalani hidup dengan semangat
Semoga Allah
selalu menuntun,
menjauh dari
hidup yang gelap.
Hingga
selamat dunia-akhirat
TAHUN BARU HIJRIYAH
ketika lembar-lembar
almanak terlepas
lantaran hari-hari yang terus berganti
saatnya berbenah menuju keberangkatan
lantaran hari-hari yang terus berganti
saatnya berbenah menuju keberangkatan
meski akan ada yang
tertinggal di setiap keberangkatan
dan ada yang terbawa pada saat ditinggalkan
jadikan masa silam sebagai kenangan
bahwa masa hidup telah berkurang
sementara tantangan makin membentang
dan ada yang terbawa pada saat ditinggalkan
jadikan masa silam sebagai kenangan
bahwa masa hidup telah berkurang
sementara tantangan makin membentang
teruslah bermuhasabah
agar tak menjadi pongah
tebarkanlah doa di setiap langkah
agar tak menemu resah
tebarkanlah doa di setiap langkah
agar tak menemu resah
Tahun Baru Islam
pada saatnya detik-detik
yang berdetak pun
memaksa hari-hari untuk terus berganti
hingga lembar-lembar almanak lepas satu persatu
memaksa hari-hari untuk terus berganti
hingga lembar-lembar almanak lepas satu persatu
pada saatnya
kuncup-kuncup yang bersemi pun
menebalkan warna ketuaan
lantas kering, dirontokkan angin
menebalkan warna ketuaan
lantas kering, dirontokkan angin
bukankah angin di
penghujung musim
senantiasa membawa perubahan
pada siklus kehidupan
senantiasa membawa perubahan
pada siklus kehidupan
biarkanlah yang lalu
tetap berlalu
tak perlu ragu
meski duri bertabur di tiap langkah
janganlah resah
tak perlu ragu
meski duri bertabur di tiap langkah
janganlah resah
biarkan mendung berbenah
bersama gerimis menjemput hujan
tetaplah pancarkan harap
bahwa hujan akan ciptakan pelangi
saat mentari kembali berseri
bersama gerimis menjemput hujan
tetaplah pancarkan harap
bahwa hujan akan ciptakan pelangi
saat mentari kembali berseri
Sang Waktu
wahai sang waktu,
bila kau ingin segera tanggalkan
setiap pakaian usang yang telah penuh daki
hingga tubuhmu makin gelisah tak tentu lagi arah,
segeralah!
bila kau ingin segera tanggalkan
setiap pakaian usang yang telah penuh daki
hingga tubuhmu makin gelisah tak tentu lagi arah,
segeralah!
bila kau ingin segera lepaskan
setiap busana masam yang telah moyak
hingga tubuhmu makin resah
tutupi aurat yang mengetuk syahwat,
bergegaslah!
setiap busana masam yang telah moyak
hingga tubuhmu makin resah
tutupi aurat yang mengetuk syahwat,
bergegaslah!
agar setiap noda tak lagi menyapa
agar setiap dosa tak lagi berada
agar setiap mendung tak lagi memayung
agar setiap bayang menjadi kenangan
agar warna kelabu menjadi abu
agar setiap dosa tak lagi berada
agar setiap mendung tak lagi memayung
agar setiap bayang menjadi kenangan
agar warna kelabu menjadi abu
wahai sang waktu,
kini saatnya kau kenakan
pakaian barumu yang putih bersih
dengan taburan melati di sana-sini
dengan untaian doa di segala masa
dengan khusyuk yang terus menusuk
kini saatnya kau kenakan
pakaian barumu yang putih bersih
dengan taburan melati di sana-sini
dengan untaian doa di segala masa
dengan khusyuk yang terus menusuk
wahai sang waktu,
jagalah keteguhan iman dengan kesucianmu…
jagalah keteguhan iman dengan kesucianmu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
anda sopan, saya segan (✿◠‿◠)