Rabu, 08 Agustus 2012

Dan Ini Pun Akan Berlalu



Seorang petani kaya mati dan meninggalkan kedua putranya.
Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.
Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah.
Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya kecanduan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan.
Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan.
Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu.
Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.

Rekomendasi
  1. Wortel, Telur dan Kopi
  2. Mati Kedinginan
  3. Berhentilah Mengeluh 
  4. Musibah atau Berkah 
  5. Sepuluh Pengganjal Kebahagiaan Anda 
  6. Tuhan Takdir dan Setan 
  7. Saringan Tiga Kali 
  8. Mengendalikan Amarah 
  9. Sepuluh Kualitas Karakter 
  10. Nilai Ujian 
  11. Kecantikan Lelaki dan Kegagahan Wanita 
  12. Sedang Merantau 
  13. Lima Jari Berdoa 
  14. Melihat Terang 
  15. Gandum dan Ilalang 
  16. Batu Ajaib
  17. Kenapa Saya 
  18. Kekayaan Kesuksesan dan Kasih Sayang  
  19. Memulai Kebajikan Walaupun Kecil 
  20. Katak dan Siput 
  21. Jangan Sombong 
  22. Obat Penawar Derita
  23. Bersyukurlah  
  24. Kisah Seorang Gadis Buta
  25. Arti Sebuah Kesempurnaan
  26. Ketika Aku Tua 
  27. Nilai Kehidupan
  28. Kata-kata Mutiara Bijak Untuk Memotivasi Diri 
  29. Garam 
  30. A Piece Of Cake 
  31. Rahasia Umur Manusia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

anda sopan, saya segan (✿◠‿◠)